Dermatitis berarti peradangan kulit, tetapi mencakup berbagai penyakit. Pada kebanyakan orang, khususnya pada bayi atau balita, tahap awal dermatitis ditandai oleh kulit merah, kering, dan gatal. Dermatitis yang lebih serius dapat mengakibatkan kulit bersisik dan berkerak, lecet maupun dapat berupa vesikel. Demartitis sendiri dibagi menjadi 5 (lima) klasifikasi, yaitu:
- Dermatitis kontak biasanya menyebabkan merah atau gatal ruam.
- Dermatitis kontak alergi adalah alergi kulit untuk sesuatu yang menyentuh kulit, bahkan jika hanya sebentar. Penyebab dermatitis kontak alergi, meliputi: parfum, pewarna rambut, logam, karet, formaldehyde (pengawet makanan), dan produk perawatan kulit.
- Dermatitis kontak iritan disebabkan ketika zat keras memperburuk kulit dengan berulang kali terpapar zat. Misalnya, terlalu sering mencuci dengan detergent tertentu.
- Dermatitis numular/numularis terdiri dari cirinya yang khas berupa plak merah berbentuk koin yang paling sering terlihat di kaki, tangan, lengan, dan dada. Dermatitis numular ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
- Dermatitis atopik atau eksim, menyebabkan kulit gatal, membengkak, dan kadang-kadang melepuh. Jenis eksim biasanya mengikuti riwayat alergi dalam keluarga dan sering dikaitkan dengan alergi, asma, dan stres.
Gejala umum/klinis dari penyakit kulit dermatitis pada anak (balita) yaitu kulit kering, kemerahan, kulit gatal. Selain itu terdapat beberapa gejala khusus dermatitis atau peradangan kulit berdasarkan klasifikasinya:
- Ruam merah yang terbatas pada daerah kulit yang terkena iritasi kemungkinan gejala dermatitis kontak.
- Kulit merah, gatal, patch melingkar, bersisik adalah gejala dermatitis nummular, umumnya terjadi pada orang tua yang memiliki kulit kering atau tinggal di lingkungan kering.
- Berminyak, muncul sisik kekuningan pada kulit kepala dan alis, bagian belakang telinga, dan di sekitar hidung menunjukkan gejala dari dermatitis seboroik; pada bayi itu disebut cradle cap.
- Gatal yang persisten mungkin menandakan gejala dermatitis atopik (eksim).
Pengobatan Dermatitis dapat sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Salah satunya dapat menggunakan krim/salep kortikosteroid, kompres basah, dan menghindari iritan merupakan penanganan pertama yang dapat dilakukan sebelum pengobatan dermatitis lanjut.
- Untuk pengobatan Dermatitis seboroik dapat diberikan shampo anti-ketombe. Produk-produk shampo ini dapat mengandung tar, asam salisilat, zinc pyrithione, ketoconazole, belerang atau selenium.
- Untuk pengobatan dermatitis kontak didasarkan pada penghindaran, gejala, dan mekanisme lainnya.
- Untuk membantu membersihkan dan menyembuhkan lesi Dermatitis numularis, berikan lotion pelembab dan krim/salep kortikosteroid.
Untuk mengurangi peradangan dan menyembuhkan iritasi pada semua jenis dermatitis, berikan krim/salep kortikosteroid pada area yang terjangkit, dan anti-histamin oral untuk meredakan gatal, serta berikan antibiotik jika infeksi sekunder terus berlanjut.
Referensi:
Sari, L. M. (2015). Pola Penyakit Kulit Pada Bangsal Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013.
Semoga artikel mengenai cara mengobati penyakit kulit dermatitis pada bayi, balita, dan anak dapat bermanfaat bagi anda.
Salam Menjadi Sehat.