Cara Deteksi Dini Tanda Gejala Awal Kanker Serviks Sendiri

Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan jenis kanker yang bisa menyerang setiap wanita tanpa memandang usia dan latar belakang. Sebagian besar penderita kanker serviks adalah wanita dalam usia produktif.
Secara harfiah, yang dimaksud Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 18-49 tahun. Wanita Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan walaupun ia memiliki siklus haid/menstruasi yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu subur. Artinya WUS harus sehat dan bebas dari penyakit kelamin. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur maka akan dapat mengetahui tanda-tanda awal dan mencegah penyakit alat kelamin, khususnya kanker serviks.

Cara Deteksi Dini Tanda Gejala Awal Kanker Serviks Sendiri-Menjadi Sehat

Tanda Gejala Awal Kanker Serviks
Kanker serviks (leher rahim) pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda awal yang khas dan khusus, bahkan kadang-kadang tidak ada gejala sama sekali. Gejala-Gejala yang mungkin timbul antara lain:
  • Nyeri pada saat sanggama dan pendarahan sesudah sanggama;
  • Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina;
  • Pendarahan di luar masa haid;
  • Pada tahap kanker serviks stadium lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah.
Apabila gejala-gejala di atas sudah muncul, biasanya kanker serviks sudah dalam stadium lanjut. Untuk itu, perlu segera diperiksakan ke dokter, karena semakin dini kanker serviks didiagnosis dan diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk disembuhkan. Salah satu tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda awal seorang remaja/wanita terjangkit kanker serviks adalah dengan melakukan tes Pap Smear atau Smear Serviks.
 
Cara Mendeteksi Dini Tanda Gejala Awal Kanker Serviks Leher Rahim -Menjadi Sehat

 
Smear serviks atau tes pap smear (dinamai sesuai nama penemu tes ini, Dr. George Papanicolaou, yaitu nama seorang ahli yang mempelopori pemeriksaan leher rahim pada tahun 1943). Dasar pemeriksaan pap smear ini adalah memeriksa secara mikroskopis sel-sel yang berasal dari selaput lendir rahim atau neoplasma. Pap smear dilakukan sebagai tes skrining untuk mendeteksi kelainan sel skuamosa. Keberhasilan tes ini berdasarkan pada fakta bahwa kelainan nukleus pada sel serviks displastik ditemukan pada sampel yang dikerok atau dikelupas dari permukaan serviks. Pap smear juga dapat mendeteksi kanker, namun terdeteksinya kanker sebenarnya merupakan suatu tanda dari kegagalan program skrining, yang sebenarnya bertujuan untuk menemukan dan memungkinkan terapi terhadap lesi intraepitel sebelum berlanjut menjadi kanker.
 
 
Skrining pap smear yang adekuat (sesuai standar kesehatan) dapat menurunkan kemungkinan seorang wanita meninggal akibat kanker serviks hingga 90%. Saat ini, direkomendasikan bahwa semua wanita yang aktif secara seksual atau telah mencapai usia 18 tahun untuk melakukan skrining pap smear dan melakukan pemeriksaaan pelvis setiap tahun. Jika dari 3 (tiga) kali pemeriksaan pap smear memberikan hasil normal, maka jarak waktu/interval pemeriksaan dapat diperpanjang sesuai kebijaksanaan pemeriksa.
 
Tanda-tanda dan Gejala-gejala Awal Kanker Serviks - Tes Pap Smear-Menjadi Sehat

Mengapa pemeriksaan tes pap smear dianjurkan pada remaja/wanita? 
  • Pap smear mudah dilakukan, tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dilakukan berulang kali.
  • Pemeriksaan pap smear dapat mengurangi risiko seorang wanita terkena kanker serviks, karena perubahan-perubahan sel yang abnormal akan tampak pada pemeriksaan mikroskopis dan dapat segera diobati dan disembuhkan sebelum berkembang menjadi kanker.
  • Biaya tes pap smear relatif terjangkau dan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya penanggulangan kanker leher rahim.
 
Kapan melakukan tes pap smear?
  • Pemeriksaan pap smear dilakukan sekali setahun. Bila 3 (tiga) kali hasil pemeriksaan normal, rentang waktu pemeriksaan dapat dijarangkan, misalnya 2 tahun sekali.
  • Pada kelompok perempuan risiko tinggi, sebaiknya melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali atau sesuai petunjuk dokter.
  • Pap smear dapat dilakukan setiap saat kecuali pada masa haid. Dua (2) hari sebelum pemeriksaan pap smear sebaiknya tidak melakukan sanggama dengan pasangan.

Referensi:
Aisyaroh, N. (2012). Upaya Preventif Permasalahan Kesehatan Reproduksi Perempuan Lapas (Hasil Pengabdian Masyarakat “Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pemeriksaan Pap Smear” di Lembaga Pemasyarakatan [Lapas] Kelas IIA Perempuan Semarang). Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50 (126), 1-13.

Semoga artikel mengenai Cara Deteksi Dini Tanda Gejala Awal Kanker Serviks Sendiri dapat bermanfaat bagi anda.
Salam Menjadi Sehat.